Tanggal 31 Agustus 2025 sore hari menjadi momen bersejarah bagi warga RW 1 Sambikerep. Karnaval tahunan kembali digelar dengan penuh semarak, mengusung tema besar “Kebudayaan Nusantara”. Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga ajang kebersamaan sekaligus wadah untuk melestarikan budaya Indonesia.
RT 8 Jelidro Indah, sebagai salah satu peserta,
mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sejak bulan Juli. Diskusi konsep dan tema dilakukan secara
musyawarah, kemudian di akhir Juli seluruh peserta mulai rutin berlatih tari.
Yang terlibat bukan hanya kalangan muda, melainkan juga ibu-ibu, karang taruna, anak-anak, hingga
bapak-bapak, sehingga suasana persiapan penuh dengan kebersamaan.
![]() | ||
|
Maskot Sebagai Ikon
Salah satu hal yang dihadirkan RT 8 Jelidro adalah hadirnya maskot yang diperankan oleh Syarif dan Salva, anggota karang taruna. Mereka tampil layaknya raja dan ratu, berjalan di depan barisan sepanjang jalan raya Jelidro. Kehadiran maskot ini memberi identitas yang kuat, menghadirkan pesona dan daya tarik visual yang membuat rombongan RT 8 Jelidro semakin berwarna. Menariknya, di sesi akhir pada penampilan untuk penilaian juri, maskot juga akan tampil dengan koreografi khusus dari belakang menuju depan, sebagai penutup yang dramatis dan elegan.
|
Konsep Menurut Mentor
Menurut Mbak
Umi, mentor yang membimbing jalannya karnaval:
“Tema yang diberikan dari pihak RW 1
Sambikerep adalah kebudayaan nusantara, minimal 3 budaya maksimal 5 budaya.
Kita para cewek ada busana Bugis, Dayak, Jawa, NTT, Batak. Untuk cowoknya pakai
baju Bodo. Di barisan belakang ada bapak-bapak juga anak-anak kecil dengan
kebudayaan bebas. Ada 3 lagu tarian untuk berjalan di sepanjang jalan raya
Jelidro, dan ada penampilan koreografi khusus yang ditujukan untuk penilaian
juri. Untuk koreo tarian penilaian juri yaitu sesi awal tarian dengan bendera merah putih untuk penghormatan bangsa,
sesi kedua mix tari daerah dengan lagu Wonderland 2 mix tari daerah, ditengah sesi menghadirkan
permainan tradisional untuk menunjukkan sisi kedaerahan (engkle, hompimpa,
lompat tali, selibur, cublek-cublek), dan terakhir ditutup dengan tari daerah
dan maskot berjalan dengan koreonya dari belakang menuju depan.”
Dengan demikian, total ada 4 lagu yang dipakai: tiga lagu untuk
mengiringi tarian sepanjang jalan Jelidro, serta satu lagu utama khusus untuk
koreografi penilaian juri.
Keberagaman Budaya dalam Kostum
Para perempuan dari RT 8 Jelidro akan tampil dengan busana khas Bugis, Dayak, Jawa, NTT, dan Batak, sementara para laki-laki mengenakan baju Bodo. Barisan belakang dihiasi bapak-bapak dan anak-anak kecil dengan kostum kebudayaan bebas, menunjukkan bahwa keberagaman tidak mengurangi rasa persatuan. Justru, inilah cerminan kecil dari wajah Indonesia: berbeda-beda namun tetap satu.
Alur Pertunjukan
Penampilan RT 8 Jelidro terdiri atas beberapa sesi yang terstruktur:
Dukungan Logistik
Untuk mendukung karnaval, RT 8 Jelidro membawa sound system cukup besar menggunakan mobil
pick up. Iringan musik yang lantang membuat suasana semakin meriah, memberi
semangat baik bagi peserta maupun penonton. Mobil pick up yang sama juga memuat
mineral dingin, es teh dan es cao
sebagai pelepas dahaga peserta. Hal ini menunjukkan perhatian panitia internal
RT 8 Jelidro terhadap kenyamanan seluruh anggota rombongan.
Penutup dengan Kebersamaan
Setelah karnaval berakhir, seluruh warga RT 8 Jelidro berkumpul di depan rumah Pak RT. Jalanan dibentangkan karpet panjang, dan semua duduk bersama menikmati soto daging hangat ditemani segarnya es teh. Makan bersama di ruang terbuka
ini bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan
setelah sebulan penuh berlatih dan bersiap.
Makna yang Bisa Diambil
Dari perjalanan RT 8 dalam karnaval ini, terdapat banyak makna berharga:
+) Pelestarian budaya: Dengan menampilkan tarian, kostum, dan permainan tradisional, warga menjaga budaya nusantara agar tetap hidup.
+) Kebersamaan: Semua warga, tanpa memandang usia, ikut berperan dalam suksesnya acara.
+) Identitas: Maskot menjadi simbol semangat sekaligus ciri khas RT 8 Jelidro Indah.
+) Nasionalisme: Bendera merah putih yang dibawa di awal tarian menjadi pengingat bahwa rasa cinta tanah air harus selalu hadir.
Kesimpulan
Karnaval RW 1 Sambikerep adalah bukti nyata
bahwa persatuan dalam keberagaman
bisa diwujudkan melalui kegiatan budaya. RT 8 Jelidro Indah dengan penuh
semangat mempersembahkan penampilan yang terstruktur, indah, sekaligus sarat
makna. Mulai dari latihan bersama, tampil dengan busana daerah, hingga duduk
bersama makan soto, semuanya menjadi bagian dari cerita kebersamaan yang tak
terlupakan.
Hikmah
Kita belajar bahwa kebersamaan tidak hanya
tumbuh di panggung besar, tetapi justru di momen-momen sederhana: berbagi
minuman di pick up, berlatih di jalan kampung, atau duduk lesehan di atas
karpet setelah acara. Semua itu adalah pengingat bahwa gotong royong adalah
kekuatan sejati masyarakat.
Saran
Ke depan, karnaval sebaiknya terus
dipertahankan dengan kreativitas yang lebih luas, misalnya melibatkan lebih
banyak anak muda dalam proses artistik dan teknis. Dokumentasi berupa foto,
video, dan tulisan juga penting agar dapat diwariskan sebagai catatan sejarah.
Yang terpenting, semangat pelestarian budaya harus tetap dijaga, karena dari
sanalah lahir rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan bangga sebagai RT 8 Jelidro Indah.
0 Komentar