Menjelang
peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, suasana RT 8 Jelidro
Indah mulai ramai dengan aktivitas warga. Kerja bakti yang digelar bukan
sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebuah tradisi yang memperkuat rasa
kebersamaan sekaligus memperindah lingkungan kampung.
Kegiatan ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu pemasangan lampu kelap-kelip beberapa hari sebelumnya pada malam hari, dan kerja bakti di pagi hari yang mencakup pemasangan bendera serta pembersihan lahan kosong. Kedua tahap ini berjalan dengan penuh semangat gotong royong yang menjadi ciri khas warga RT 8.
Malam Hari: Pemasangan Lampu Kelap-Kelip Penuh
Kreativitas
Beberapa
hari sebelum perayaan puncak, para bapak-bapak berkumpul pada malam hari untuk
memasang lampu kelap-kelip di sepanjang jalan kampung. Dengan memanfaatkan
tiang-tiang dan dinding warga yang kokoh juga sumber daya listrik dari lampu jalan, mereka bekerja
hingga larut malam untuk memastikan dekorasi terlihat indah sekaligus aman.
Tidak
hanya dipasang secara lurus, lampu-lampu tersebut dibentuk menjadi beragam
pola. Di ujung gang, ada yang dirancang menyerupai sayap berpadu bintang yang terbentang,
sementara di gang lain, lampu membentuk tulisan besar “RT 8” yang
bercahaya terang saat malam tiba. Kreasi ini membuat kampung terlihat lebih
hidup dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melintas.
Meskipun
pekerjaan dilakukan di malam hari, suasananya tetap penuh canda tawa. Beberapa
warga lain ikut membantu memegang tangga, merapikan gulungan kabel, atau
sekadar memberikan saran bentuk lampu yang paling menarik. Pekerjaan berat
terasa ringan karena dilakukan bersama-sama.
Setelah
lampu-lampu terpasang, kerja bakti dilanjutkan pada pagi hari berikutnya. Kali
ini, fokus warga adalah pemasangan bendera Merah Putih di gapura utama serta di
depan rumah masing-masing.
Tahun
ini, ada inovasi baru yang membuat pemasangan bendera lebih rapi. Warga memberikan beton kecil sebagai penyangga tiang di setiap rumah. Beton ini tidak hanya
membuat bendera berdiri kokoh, tetapi juga memberi kesan seragam di sepanjang
jalan kampung. Saat bendera-bendera itu berkibar serempak tertiup angin,
suasana menjadi semakin semarak, membangkitkan rasa nasionalisme yang kuat.
Selain itu, warga juga membersihkan lahan kosong yang akan digunakan untuk malam tirakatan. Pekerjaan ini meliputi meratakan tanah dan membuang barang-barang yang berantakan di sekitar area tersebut. Dengan kerja sama yang solid, lahan yang sebelumnya tidak rapi kini siap menjadi tempat utama perayaan.
Konsumsi: Peran Ibu-Ibu dan warga yang Menghangatkan
Sementara
para bapak-bapak bekerja di malam dan pagi hari, para ibu-ibu dan warga lain sibuk menyiapkan
konsumsi. Aroma gorengan hangat yang baru diangkat dari wajan berpadu dengan
segarnya es minuman yang disajikan dalam teko dan gelas-gelas sederhana. Sajian ini
menjadi penyemangat warga setelah lelah bekerja di bawah sinar matahari maupun
dalam sejuknya malam.
Momen istirahat di sela kerja bakti selalu dipenuhi tawa dan cerita ringan. Para bapak menikmati hidangan sambil berbincang santai, membahas rencana dekorasi tambahan, hingga membayangkan suasana malam tirakatan yang akan segera digelar.
Gotong Royong yang Mengikat Kebersamaan
Kerja
bakti ini tidak hanya menghasilkan kampung yang bersih, rapi, dan indah, tetapi
juga mengikat kebersamaan antarwarga. Setiap orang, dari yang tua hingga muda,
memiliki peran. Anak-anak pun ikut menyaksikan, belajar tentang arti gotong
royong secara langsung.
Suasana kerja bakti seperti ini mengingatkan semua orang bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya tentang lomba dan hiburan, melainkan tentang persiapan bersama yang dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Pesan Moral
Tradisi
kerja bakti menjelang peringatan kemerdekaan adalah bukti bahwa nilai
kebersamaan masih kuat di tengah masyarakat. Dengan gotong royong, pekerjaan
besar dapat diselesaikan dengan mudah. Lebih dari itu, kegiatan ini mempererat
hubungan antarwarga, menumbuhkan rasa memiliki, dan memberikan contoh nyata
tentang pentingnya menjaga tradisi.
Perayaan
kemerdekaan di RT 8 Jelidro Indah tidak hanya akan dikenang karena dekorasinya
yang meriah, tetapi juga karena proses persiapannya yang sarat makna. Kerja
bakti ini adalah wujud cinta pada kampung, bangsa, dan warisan nilai luhur para
pendahulu.
0 Komentar